Kembali Anda sedang membaca: Konsep digital marketing funnel baru untuk pemilik bisnis

Konsep digital marketing funnel baru untuk pemilik bisnis

header marketing funnel

Dalam setiap tutorial atau panduan manajemen bisnis online, Anda cenderung menemukan istilah seperti “marketing funnel” atau “sales funnel“. Ada apa dengan pemasar dan obsesi mereka dengan funnel atau corong? Nah, funnel adalah model yang menggambarkan bagaimana bisnis memperoleh pelanggan dari sampel tertentu dari target pasar.

Idealnya, setiap orang di pasar sasaran akan menjadi pelanggan, tetapi pada setiap langkah perjalanan pembeli (proses penemuan dan minat beli yang berkembang), tidak semua orang “lolos” menjadi pembeli. Itulah mengapa jumlah prospek yang terlibat berkurang sebelum mencapai keputusan akhir untuk membeli tercapai – dan ini adalah hal yang umum dan dapat diamati di mana saja.

marketing funnel

Marketing dan sales funnel yang “klasik”

Marketing funnel dan sales funnel telah dikembangkan jauh sebelum lahirnya Internet. Yang disebut sebagai “funnel klasik” telah melayani banyak perusahaan besar dan kecil untuk waktu yang lama. Ini sederhana untuk dipahami, namun sangat fleksibel digunakan dalam banyak industri.

Bagian atas marketing funnel

biasanya adalah tempat di mana iklan massal terjadi. Iklan televisi, iklan radio, papan iklan, iklan majalah, lampu neon yang mencolok, dan bahkan cold-calling hanya melayani satu tujuan: Untuk memberi tahu sebanyak mungkin pemirsa bahwa sebuah merek eksis dan siap melayani.

Di bagian tengah marketing funnel,

kampanye yang berbeda-beda terjadi untuk menumbuhkan minat beli, bukan lagi kesadaran merek. Minat beli dikembangkan dengan berbagai cara. Untuk toko retail dan toko fisik, penetapan harga strategis dan tampilan jendela biasanya cukup untuk mendorong pelanggan baru ke dalam toko. Agen, broker, dan layanan yang beroperasi di kantor biasanya menunggu pelanggan yang berminat untuk menelepon kembali. Di sini tim penjualan mengambil alih.

Di bagian tengah dan bawah

digital marketing funnel adalah tempat di mana eksekutif penjualan mencoba untuk meyakinkan pelanggan untuk membeli produk mereka. Ketika akhirnya pelanggan memutuskan untuk membeli produk, mereka keluar dari marketing dan sales funnel, dan toko mungkin tidak akan pernah mendengar dari pelanggan itu lagi.

marketing funnel

Apa Yang Dimaksud Dengan Digital Marketing Funnel?

Jadi mungkin Anda bertanya-tanya apa yang terjadi setelah funnel berakhir. Anda mungkin bisa mengatakan bahwa pelanggan dapat menjadi pelanggan yang setia, dan mereka akan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.

Tetapi fenomena ini biasanya tidak disebut dalam marketing funnel yang klasik karena di luar pengawasan perusahaan. Perusahaan tidak memiliki cara untuk mengukur apakah pelanggan benar-benar puas dengan produk, atau apakah mereka senang berbagi pengalaman mereka dengan orang lain.

Dengan kehadiran Internet, itu semua telah berubah. Pemasaran digital tidak hanya semata proses digitalisasi iklan dan mengoptimalkan penargetan, tetapi juga meningkatkan kualitas keterlibatan dan hubungan antara bisnis dan pelanggan. Penekanan lebih besar ditempatkan pada pengalaman pasca-pembelian, dan pengukuran kepuasan pelanggan lebih mudah dilakukan dengan alat-alat pemasaran digital.

Digital marketing funnel bukanlah funnel yang berbeda, namun hanya menambahkan kepada funnel klasik yang tidak lengkap. Ia bekerja secara non-linear, fleksibel, dan bahkan digambarkan dengan “corong terbalik” di bagian bawah untuk mewakili pengalaman pelanggan di waktu pasca-pembelian. Perkenalkan, jam pasir untuk para pemasar.

 

marketing hourglass

Model jam pasir bekerja seperti ini.

Bagian corong dari jam pasir mewakili menggambarkan sedikitnya prospek yang tertarik untuk menjadi pembeli, dan bagian pengumpul (corong terbalik) dari jam pasir mewakili semakin banyak prospek yang diperoleh dari penjualan yang sukses karena pengalaman pasca-pembelian yang menyenangkan. Prospek baru ini kemudian memasuki corong atas pada tahap apa pun, meningkatkan peluang bagi prospek untuk menjadi pelanggan.

Digital marketing funnel dan model jam pasir lebih cocok untuk membantu bisnis modern. Tapi ini adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Meningkatkan pengalaman pasca-pembelian bukanlah hal baru. Hal yang baru adalah alat-alat pengukur, serta ruang media di mana bisnis dan pelanggan berinteraksi.

marketing toolbelt

 

Kotak peralatan seorang digital marketer

Apakah Anda seorang pemilik bisnis atau eksekutif pemasaran, sangat penting bagi Anda untuk memperbarui perlengkapan alat-alat pemasaran yang tersedia (dan gratis) untuk digunakan. Inilah beberapa di antaranya:

  1. Google Analytics
    Jika Anda memiliki sebuah website, kami sarankan untuk menyambungnya dengan Google Analytics dan memasang kode pelacakan ke dalam kode sumber website. Dengan cara ini, Anda mendapatkan wawasan yang berharga tentang bagaimana digital marketing funnel bekerja dalam situs bisnis Anda. Pastikan untuk menerapkan pemberitahuan pop-up bahwa Anda telah menggunakan cookies di situs Anda, untuk mematuhi hukum GDRP Eropa.
  2. Google Search Console
    Google Search Console adalah alat lain yang berguna untuk meneliti pencarian organik. Sementara Google Analytics memungkinkan Anda untuk melihat perilaku pengunjung situs, dari mana mereka berasal, dan di mana mereka menghabiskan waktu di situs Anda. Google Search Console akan memberi tahu Anda kata kunci yang digunakan untuk menemukan website Anda, menyederhanakan proses pengembangan konten.
  3. Google Keyword Planner
    Jika Anda ingin memasang iklan di Google dan mesin pencari lainnya, Google Keyword Planner memungkinkan Anda untuk melihat perkiraan volume pencarian dan daya saing kata kunci yang dipilih untuk menampilkan iklan Anda. Anda juga dapat langsung melihat biaya per klik (cost per click, CPC) untuk setiap kata kunci.
  4. Alat Analisis Media Sosial
    Akun bisnis media sosial Anda akan dilengkapi dengan alat analitik mereka sendiri, tetapi untuk mendapatkan wawasan yang lebih banyak, gunakan alat seperti Hootsuite, Sprout Social, Buffer Analysis, dan Social Report. Sangat disarankan agar Anda menggunakan alat analisis selain yang disediakan oleh platform media sosial. Ini karena alat analisis pihak ketiga dapat membantu Anda membedakan antara metrik yang penting bagi bisnis Anda dari metrik yang dangkal seperti Suka, Komentar, dan Bagikan.
  5. WordPress
    Terakhir, jika Anda belum membuat website sama sekali (yang sangat disarankan untuk sebagian besar industri), Anda selalu dapat menginstal WordPress ke server hosting pilihan Anda setelah Anda membeli domain yang unik dan bermerek. Membangun situs web sederhana dengan fitur minim dalam WordPress sangat mudah. Namun, untuk menonjol dari kerumunan Internet (yaitu kerumunan yang sangat besar), memiliki website yang dirancang secara custom akan meningkatkan citra bisnis Anda.

 

Bermitra dengan Juicebox Management

Jika semua hal di atas terdengar teknis dan rumit, jangan khawatir. Anda tidak sendirian, dan sebagian besar pemilik bisnis tidak perlu fokus pada setiap detail dalam sistem bisnis yang luas dan rumit. Anda selalu dapat memilih jasa digital marketing terbaik melalui agen digital marketing seperti Juicebox Management.

Kami adalah agensi digital marketing dan konsultan di Bali dan Jakarta. Kami terus-menerus memperhatikan cara mengoptimalkan digital marketing funnel, dari tahap akuisisi pelanggan sampai kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan alat premium yang kami miliki, kami dapat membantu Anda mempelajari percakapan tentang merek Anda secara online.

Lihat